02 July 2016

Antara Mahasiswa, IPK dan Masa Depan

Sebagai salah satu mahasiswa yang sempet menyandang titel mahasiswa dengan IPK yang cukup besar di jurusan gue sering banget mendengar orang orang yang entah apa tujuan nya berkata gini di depan gue:
Lah, ngapain IPK besar besar? Toh IPK gak menentukan kesuksesan?
Ah, tenang aja kali, yang IPK nya kecil biasanya lebih sukses daripada yang IPK nya besar
Buat apa ngejar IPK? Toh nanti juga gak akan dilihat.
Well, gue gak pernah bilang kalau itu salah. Banyak banget orang orang sukses dengan IPK yang gak besar, tapi gak sedikit juga orang orang yang memang memiliki IPK besar bisa jadi orang sukses di masa depannya, Kalau ucapan itu dikatakan oleh seorang yang memang giat, tetap berusaha untuk mendapatkan yang terbaik dan memiliki kualitas diri yang unggul dengan prestasi yang bisa dibanggakan diluar akademisnya, gue bisa terima kalau dia ngomong begitu, banget.

Tapi kalau omongan itu di ucapkan oleh orang yang pemalas, gak mau berusaha, dan menggunakan ucapan ucapan itu sebagai alasan agar masa muda mereka digunakan untuk leyeh leyeh. Gila, yang ada orang orang akan memandang mereka rendah. Apalagi kalau orang orang tersebut mulai meremehkan orang lain nya yang memiliki IPK lebih tinggi dari mereka.

The key is, respect. Masa depan enggak ada yang tahu, serius. Semua orang memiliki target yang berbeda, karir, pendidikan, kehidupan cinta, targetnya berbeda, yang harus kita lakukan adalah menghargainya. Cukup, menurut gue sih ya. Karena menurut gue respect adalah segalanya.

Hargai orang orang yang mengejar IPK dan berusaha keras di masa kuliahnya, karena gini lho, mendapat nilai tinggi itu gak gampang, mereka harus bekerja lebih keras dibandingkan teman teman  di masa kuliahnya, dan jangan lo pikir mereka yang mengejar IPK hanya mengejar titel "Cum Laude" atau pengen dipuji "Eh lo pinter banget sih, makan buku ya?". Bukan, bukan sama sekali, apa yang mereka kejar sama seperti kita semua yang menjalankan pendidikan di bangku kuliah: masa depan.

Hargai juga orang orang yang memang memilih untuk mengasah skill dan karir nya di masa kuliahnya. Selama dia memang melakukan hal tersebut dengan giat, tidak mudah menyerah dan gak leyeh leyeh doang kerjaannya, dia pasti bisa setara dengan mahasiswa bertitel "Cum Laude". Gue punya beberapa temen yang bahkan gak lulus kuliah, tapi mereka jago banget di bidangnya sampai sekarang jadi orang yang cukup terkenal ber skill di bidangnya. Tapi dia gak pernah meremehkan teman temannya yang kuliah mati matian demi masa depannya walau dia udah sukses. Gue semakin respect karena dia bahkan tetap mendukung gue agar gue bisa cepat lulus dan mempertahankan apa yang gue punya. Betapa keren nya orang itu, serius. Dia gak pernah bilang sama gue kalimat semacam: "Tuh kan gue gak kuliah aja bisa sukses, lo kapan suksesnya? Padahal IPK udah setinggi langit"

P.S: semua orang memiliki caranya masing masing untuk mencapai sukses. Ada yang berlandaskan akademis, ada yang langsung mengasah skill, ada yang langsung nekat mencoba memulai dan belajar sambil menjalankan proses. Dan standar sukses nya orang orang belum tentu sama dengan standar sukses lo.

Gitu aja sih, ini gue kaya yang marah marah gak sih? Semoga enggak yah. Gue cuma mempergunakan hak gue sebagai mahasiswa untuk berargumen.

Oh iya, ada satu tweets lama dari Joko Anwar yang menjadi dasar pemikiran gue dalam menulis beberapa paragraf argumen ini. Bukan quotes, tapi gak tahu kenapa gue suka banget.










Dan tambahan, ada yang pernah bilang sama gue gini:

Ilmu apapun itu gak akan ada yang sia sia. Mau lo dapet ilmu itu dari pendidikan formal ataupun enggak, apa yang lo pelajari pasti gak akan sia sia. 
Semoga sukses ya kawan kawan!
Sekian dari gue.
- Rauda.

No comments: