Kosong.
Aku merasa kosong. Tidak ada satu orang pun yang dapat aku percaya. Hidupku di baluti oleh rasa tidak aman, bayangan bayangan masa depan yang menakutkan, ketakutan akan suatu hal yang belum terjadi, jeritan yang berkali kali ingin aku teriakkan namun hanya berakhir pada ketakutan akan bayangan bayangan respon apa yang akan terjadi setelah aku menjerit dan aku hanya bisa diam dan bernafas cepat ketika aku tahu ada sesuatu yang mengganjal saluran pernafasanku.
Untuk mengeluh pun, percuma. Sampai saat ini aku tidak tahu harus percaya kepada siapa, bahkan orang orang yang ku pikir dapat melepaskanku dari balutan langit hitam di dalam hatiku hanya diam setiap kali aku mengeluh.
Aku butuh apa? Tidak tahu, yang hanya dapat aku lakukan hanya menulis, bersikap seakan baik baik saja ketika aku merasa hidupku terancam akan bayangan bayangan itu, akan bayangan bayangan hitam yang mungkin akan membunuh jiwaku perlahan. Bahkan kini aku sudah merasa jiwaku rusak, aku menyadarinya setelah aku tahu bahwa aku sudah tidak dapat percaya dengan siapapun.
Kekecewaan yang mendalam akan seseorang sangat membuatku jatuh. Entah itu perasaan apa, mengapa aku sangat kecewa karena ia hanya diam ketika aku berharap ia yang dapat mengeluarkanku dari balutan langit hitam dalam hati ku ini. Aku kecewa, aku berusaha untuk percaya, tapi aku tidak bisa. Seakan selalu ada bisikan dari masa depan bagaimana jika ia kembali membuatku kecewa, ditambah bahkan dirinya tidak bisa membuatku percaya dengan dirinya, percaya dengan diriku, atau mencoba percaya dengan orang lain. Tapi aku kembali berfikir, mungkin aku yang terlalu bodoh berharap lebih. Tapi walau aku tahu itu, entah mengapa aku terus berharap, berharap dan kembali di kecewakan. Menyiksa diriku sendiri. Terus berharap, berharap, dan kembali dikecewakan. Entah aku, atau dia, tapi yang aku tahu, mungkin jiwaku sudah rusak.
Aku rusak.
Aku rusak.
Aku putus asa, aku takut. Aku merasa semua aspek dalam kehidupanku mengancamku. Entah dunia yang semakin gila, atau aku yang semakin gila. Entah dunia yang semakin gila, atau dunia memang mulai menunjukkan tabir nya yang sebenarnya. Semuanya mengancam.
Aku masih menunggu, ada seseorang yang mengatakan "Tidak usah takut, aku disini, menjagamu, mendukung apapun yang kau lakukan, selalu ada di belakangmu setiap kali kau takut dan berbalik ke belakang, menyelamatkanmu keluar dari belenggu asap hitam mu, memperbaiki jiwamu, membantumu berdiri ketika kau gagal, mencintaimu, dan keluargamu, membuatmu nyaman dalam alurku, membawamu kedalam duniaku, menjadi yang ada di sampingmu setiap kali kau terbangun dalam mimpi burukmu lalu mengatakan "itu hanya mimpi, bukan kenyataan", mencoba merasakan apa yang kau rasakan, memberimu dukungan, setiap kali kau membutuhkan, menghiburmu jika kau merasa lelah, menopangmu menjalani hidupmu sehingga kau tidak akan menyerah akan semua hal yang menghalangimu, when you try your best but you don't succeed, when you get what you want but not what you need, when you feel so tired but you can't sleep, when the tears come streaming down your face, when you lose something you can't replace, when you love someone but it goes to waste, high up above or down below, when you're too in love to let it go, but if you never try you'll never know, lights will guide you home, and ignite your bones, I promise you I will learn from my mistakes, and I will try to fix you"
Mungkin aku terlalu berharap banyak, tapi mungkin juga ketika memang ada yang mengatakan itu, meyakinkan aku, bahwa dia akan selalu menopangku, menemaniku mengarungi dunia yang semakin gila, mungkin aku akan mengatakan semua yang aku harap dia katakan, kepadanya.
Dan sekali lagi, menulis selalu membuatku lebih baik. Aku melihat ke arah wajah wajah yang ada di sekelilingku, mungkin selagi aku menunggu, aku tahu mereka perlahan akan membuatku kembali percaya, mengeluarkanku perlahan dari bola hitam dan gelap. Aku hanya perlu bersabar.
Dan mencoba selagi aku menunggu.
No comments:
Post a Comment