Beberapa orang mungkin tahu kalau aku emang suka banget
menulis cerita fiksi mulai dari drama cinta SMA dan Perkuliahan sampai cerita
cerita kerajaan. Sampai aku punya anggapan bahwa hobi aku yang satu ini adalah
obatku setiap kali aku ngerasa ada yang ganjel di hati. Well, mungkin juga karena beberapa tahun yang lalu aku pernah sakit
karena banyak pikiran and my doctor said
that I need to start write a diary, yang pada ujungnya gak kulakukan sampai
aku masuk SMP dan akhirnya di kelas 1 SMP, aku gak bisa menahan semua khayalan
dari dalam otakku sehingga aku mulai menulis. Mulai dari cerita tentang 4 anak
kost yang bikin band (and I realize that writings
is really suck and I couldn’t read it without saying “ Dulu kok aku alay
banget ” ) sampai sekarang lagi berkutat dengan karakterku, Lana anak kelas 1
SMA yang bercita cita jadi dokter dan seniornya Gio yang bakal kuliah di
Amerika dan mereka terjebak dalam masalah third
party of relationship a.k.a orang ketiga.
Dari yang awalnya hanya dapet imajinasi dari what if seseorang dan lain lain yang gak
ada hubungannya sama hidupku, aku rasa makin kesini kok tulisanku malah jadi
kaya meluapkan apa yang ada di dalam hati aku? Gak tahu!! Aku sama sekali gak
tahu kenapa, mungkin karena semakin hari, aku semakin tua dan semakin mencicipi
kerasnya hidup, banyaknya wajah yang dimiliki oleh satu orang dan pengkhianatan
yang sampai sekarang malah merubah aku jadi a
very insecure and paranoid ones. Tapi lama kelamaan hobi ini jadi candu,
setiap kali ada sesuatu yang terjadi dalam hidupku aku langsung menuangkannya
dalam karakter karakter yang sebenarnya gak bersalah ini, tapi at least mereka lah yang bisa mendengar
ceritaku secara blak blakan, mereka yang tahu isi hatiku sebenarnya walau
mereka gak kasih aku solusi.
Seiring dengan hobi menulis, hobi membacaku makin gila,
bulan ini aja aku kalap banget sampai menghabiskan ratusan ribu rupiah untuk
buku, walau purpose nya beda beda,
buat motivasi, hiburan, dan bahkan buat nyari jati diri. Mulai dari Steve Jobs nya Walter Isaacson , novel islami 99 Cahaya di Langit Eropa nya Hanum
Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, novel novelnya Ika Natassa yang bikin
hati ketar ketir dan bikin aku semangat menulis lagi, trilogi Hunger Games nya Collins, yang berat berat kaya Angels
dan Demons dan Inferno nya Dan Brown, sampai buku Who Am I yang disusun oleh tim @PsikologID.
Dan ada satu yang bikin aku gabut banget malam ini, aku lagi
baca buku nya Ika Natassa yang judulnya Divortiare.
Tau kan? Pecinta novel pasti tau banget tentang si Alexandra dan Beno yang
cerai ini (sampe gatel juga sama Alexandra kenapa nyia nyia in orang kaya
Beno). Asli, buku ini bikin aku gabut banget, kok rasanya Ika Natassa berhasil
banget menyentil hati aku yang lagi gak karuan belakangan ini. Satu yang bikin
aku gabut berat, adalah ketika part Alexandra menyesal pernah jatuh cinta sama
Beno, which is, kok rasanya ini loh
yang aku rasain.
“ Jadi kalau aku bisa memutar balik waktu,
aku akan memilih untuk membencinya dari awal. Dari detik pertama ketika ia
tersenyum dan mengulurkan tangan untuk berkenalan denganku. Karena kalau aku
membencinya ia tidak akan bisa menyakitiku. Kita hanya bisa disakiti oleh orang
orang yang kita cintai, ya kan? Jadi aku memilih membencinya. Aku memilih
membencinya”
Itu yang Ika Natassa katakan melewati tokoh Alexandra. Sumpah,
rasanya aku pengen tos saat itu juga dengan Alexandra. Tos!!
Membenci siapa ca? Cuma Gema, Novi, dan Hanif yang tau.
Karena mereka yang belakangan ini tahu banget tentang semuanya and I won’t spill it out here. Bahkan
sebenarnya dari kutipan yang ku ambil dari Divortiare nya Ika Natassa ini
siapapun yang baca ini bakal mengerti tentang apa yang sebenarnya sedang aku
hadapi.
Pada faktanya kadang aku membenci diriku yang sekarang ini,
yang low self esteem, perfectionist,
insecure, neurotic, emotional, and unfortunately often doubting something that
I must not doubt for. Yang bahkan kadang bikin aku sakit kepala, rasanya
aku pengen banget kembali ke masa masa seragam merah putih dimana yang kita
pikirin Cuma “ Kapan komik Miiko edisi selanjutnya keluar? “ tanpa mikirin “
Kalo IP gue kecil, gue kasih anak gue makan apa ya nanti? Gimana caranya biar
gue punya banyak duit? Kalo hari ini gue makan besar, besok gue makan apa biar
sebulan nanti duit bulanan masih cukup? “ sampai “ Gak sangka banget orang itu
bisa khianatin kita? Mau dia apa? Kenapa sih orang berubah? Kenapa orang itu
sama aja kaya yang lainnya? “ etc yang
asli kalau terlalu dipikirin bakal bikin gila.
Solusinya? Cerita sama Allah, family outing sama keluarga, hang
out walau hanya sekedar beli bubble
tea ke Chatime bareng temen temen, dan nulis!
Tulisan ini mungkin merupakan tulisan tulisan nosense lainnya kayak post ku yang lain lainnya. Tapi ini
cukup membuktikan kalau aku memang suka banget curhat sama Microsoft Word atau blogger.com
ini. And if I may say, biar ada
sedikit ilmu yang bisa di dapat dari post
ku yang agak no sense ini.
Se ceria apapun kamu, gabut, galau, kalut, pasti datang.
Tapi kamu punya Tuhan mu untuk kamu ajak cerita, kamu punya keluarga to spend your time with, kamu punya
temen temen yang gak mungkin banget kamu sia siakan, dan kamu juga bisa mulai
menulis karena itu merupakan salah satu metoda untuk mengurangi beban pikiran, like what I did in this post and my another
older, aku mencurahkan hati aku melalui kutipan dari buku yang ku baca and its really relieving!
Mungkin aku udah selesai banget menghilangkan sedikit
gabutku. Thanks for spare your time to
read this no sense post that I write tonight because this is the only way that
I can do ketika aku mulai kalut sampai bahkan aku gak tahu apa yang
sebenarnya ku rasakan jadi mau curhat pun bingung curhat nya mesti gimana.
Pokoknya.
Thank you!
P.S : A very happy birthday for the class of 2013, Arsitektur ITENAS! Thanks for being such a very good friend this one year, thanks for being a sun in a cloudy day, thanks for all beautiful memories. Words alone are not enough to express how happy I am that we are celebrating another year of our college life. My wish to us are we’ll always be happy and healthy even our lecturer gives us sooooo many tasks that made us sleep less than an hour in a day. Happy 1st birthday to us!
No comments:
Post a Comment