22 June 2015

Tulisan Tentang Mulai Mempublikasikan Tulisan.

Hobi menulis saya dimulai gak baru baru ini, namun datang sejak tahun 2009, bertepatan dengan saya mulai membaca novel lebih sering daripada sebelumnya di masa SD, dari situ memang banyak sekali ide ide cerita yang muncul di otak saya ini.

Mulai dari cerita yang cheesy dan FTV banget.
Keesokan harinya, Oky berbelok ke arah sebuah SMP  . Nino dan Dimas ada di satu sekolah yang sama . Sekolah Nino punya gosip baru yang katanya bakal ada murid baru yang lebih cakep dan ganteng daripad Dimas . Ya, Dimas itu idola sekolah , dan tanpa disangka, orang itu adalah Anjar ! Di kelas Dimas . .
            “ Anak, anak, kalian akan mempunyai teman baru “ ucap bu nining si guru batak
            “ Kyaaaaa ! ! ! “ anak anak cewek berteriak dengan centilnya
            “ Kamu ! Ada apa kamu ! Teriak teriak kamu ! “
         “ Bu, kan udah ada gosip, ada anak baru yang lebih cakep daripada si Dimas, otomatis romantis, mereka histeris bu “ jelas si Pitong yang bandel
            “ Yayaya, terserah kamu . Tapi kamu diam kamu . Kamu ! Sini masuk!


Coba coba bikin cerita fantasi.
            Magnisfar seringkali memberikan sebuah mantra hebat Ed pun tersungkur jauh dari tempatnya dia berdiri dan membentur tembok dengan keras , Ed mengeluarkan mantra angin dan Ed terjatuh dan langkah Magnisfar pun terhenti . “ Boyd ! Cepat selamatkan dia ! “
Kerena Magnisfar sedang lengah , sihirnya pun hilang Oliver pun terjatuh kesakitan karena bokongnya membentur lantai sangat keras , dia memikirkan cara untuk mengalahkan Magnisfar dan tiba tiba teringat tentang ujian sejarah Merlin , tentang pedang yang ada di istana , yang bisa menghancurkan segala ilmu hitam .
Boyd dan Spill akhirnya membebaskan Rose dan Ed pun jatuh tak berdaya , dia tak sadarkan diri di ujung ruangan , mukanya pucat pasi seperti tidak ada kehidupan , kehabisan tenaga karena mengeluarkan mentra pertahanan . Rose pun terluka parah , Boyd dan Spill segera menyerang Magnisfar , Rose menolong Oliver . Spill pun terlempar tak berdaya . Boyd terus terusan mencoba menusuk jantung Magnisfar .  

Dan bikin cerita yang "niatnya" pengen agak serius.

Keesokan harinya, sambil menunggu Ligar, aku berjalan jalan melewati kios itu, aku melihat nenek itu. Sudah kesekian kalinya nenek itu melihat kepadaku, dari bawah sampai atas. Ketika aku sedang membeli beberapa cemilan di tukang kue gendong, tiba tiba hujan turun dengan deras. Bapak penjual kue langsung membereskan dagangannya dan berteduh sedangkan aku masih berdiri dibawah hujan, aku melihat Ligar naik ke atas kapalnya dan memberikan pemberitahuan kepada orang orang yang masih berenang untuk segera naik.
Aku pun mencari tempat berteduh, sialnya semua warung warung sudah penuh dengan orang orang yang berteduh. Terpaksa aku duduk di kios bekas, walau langit langitnya sudah bocor, setidaknya ada pohon rindang diatasnya, tapi satu masalah, aku selalu takut  mendekati nenek yang duduk di kios bekas itu. Aku pun duduk di sebelah nenek itu. Aku duduk di sudut bangku yang satunya lagi. Aku tersenyum kepada nenek itu tapi dia diam dan hanya melihat mukaku dengan sedih, aku heran betul ada apa sebetulnya dengan nenek itu. 
Naskah yang terakhir ini, berjudul "Nenek di Bangku Itu", sebuah naskah cerpen 7 lembar, dan ditulis ketika saya masih duduk di bangku 2 SMP untuk tugas Bahasa Indonesia, dan ini merupakan naskah cerpen yang pertama yang saya minta untuk Ibu saya baca dan kasih review.
Ada hal mengharukan yang buat saya semakin semangat untuk menulis lagi, setelah baca cerpen ini, ibu bilang tulisanku bagus (untuk ukuran murid kelas 2 SMP) dan ia minta biar saya mengembangkannya lagi. Saya pun terus menulis, karena zaman itu saya belom bisa pakai blog sebagaimana mestinya, saya cuma nulis buat kesenangan sendiri, tulis, kasih ke ibu, review. Nulis lagi, nulis, nulis nulis.
Akhirnya saya tertarik untuk mulai nulis blog, pada saat itu tahun 2010, saya gak hanya nulis di halaman microsoft word, tapi juga nulis di blog saya, ditambh lagi memang ada tugas dari sekolah untuk buat halaman blog sendiri, walau beberapa post yang saya pikir gak pantas untuk di publikasikan sekarang udah lenyap...Tapi saya tetap aktif, kencan bareng microsoft word.
Membayangkan bisa menerbitkan buku sendiri, pada tahun 2011, aku coba kirim naskah pada salah satu penerbit yang juga menerbitkan karya karya Winna Effendi, dengan pede nya, ku kirim naskah, dan 4 bulan kemudian, BAM! First rejection, dengan banyak poin negatif yang betul betul kurang ku perhatikan selama aku menulis.
Sejak itu udah muncul rasa malas untuk nulis dengan tujuan agar dibaca orang orang, pikirku memang aku ga ada bakat nya untuk nulis. Jadinya sejak penolakan itu, saya cuman nulis untuk diri sendiri, untuk dibaca sendiri, atau untuk dibaca beberapa orang terdekat, kadang nulis di blog atau tumblr, namun saya gak pernah puas.

Bahkan sampai sekarang, saya masih sering banget merasa kalau tulisan saya gak layak untuk di publikasikan. Sampai akhirnya, saya mulai berani, publikasikan cerita yang saya karang sendiri, De Tweede Vergadering.
Sesungguhnya, De Tweede Vergadering ini awalnya ditulis karena saya bener bener pengen curhat tentang satu hal, tapi saya bener bener gak tahu bagaimana menceritakannya, sehingga saya memutuskan buat untuk mengemasnya dalam suatu cerita, hanya part 1, dan rasa gak pede saya lagi lagi muncul, sehingga hanya dilanjutkan di halaman halaman microsoft word.
Sampai akhirnya, saya cerita sama Baren tentang post itu, dan dia minta Part 2 nya untuk di publikasikan. Setelah itu, saya gak lagi melanjutkan untuk post part 3 nya.

Pada suatu hari, saya, Gema dan Pile lagi asyik ngopi di salah satu coffee shop di daerah Cibunut. Lalu mereka bilang, buat saya lanjutin ceritanya. Saya pikir selama ini gak ada yang baca dan nunggu kelanjutan cerita De Tweede Vergadering, Didukung dengan Baren juga, akhirnya saya beraniin diri untuk publikasiin ini cerita, walau saya tahu tulisan saya belum sebaik tulisan tulisan yang udah dicetak dalam wujud buku.

Keasikan.
Tau tau saya malah keasikan, dan ternyata bukan hanya saya, Baren, Gema dan Pile yang baca tulisan ini, namun satu persatu support datang pada saya. Ternyata, dengan mempublikasikan cerita ini, saya malah tau, apa apa aja yang harus saya kembangkan, saya perbaiki. Saya sadar tulisan saya memang belum baik, tapi saya bakal terus belajar, terus mengembangkannya, sampai tulisan saya benar benar layak untuk temen temen konsumsi.

Terimakasih, atas support support nya, support kecil dari temen temen buat saya pengen terus berkembang, pengen terus melanjutkan cerita cerita ini, menumpahkan seluruh fantasi fantasi saya dalam bentuk tulisan, dan mengemasnya agar bisa menjadi sebuah tulisan yang dapat dibaca dan menghibur temen temen sekalian. Tulisan saya memang belum sempurna, sehingga saya bener bener menerima, kritik dan saran dari temen temen :D

Dankjewel, guys! And, enjoy! :)

No comments: